Kampung Tangguh Semeru Lahirkan Ketahanan Mental – Solidaritas dan Gotong Royong.

Masa pandemi tidak hanya membahayakan kesehatan fisik saja, melainkan mengancam juga kesehatan mental. Efek psikologis yang ditimbulkan bisa saja berdampak serius. Gelombang informasi yang masif membanjiri otak kita, sehingga sedikit menimbulkan rasa paranoid bagi kita. Mau beraktivitas di luar seperti bekerja, beribadah di masjid, berbelanja timbul rasa khawatir akan tertular oleh covid-19. Anjuran tetap dirumah pada masa pandemi sedikit banyak membuat orang stress dirumah.

Manusia sebagai makhluk sosial mau tidak mau harus berkomunikasi dengan orang lain, bersentuhan dengan orang dan butuh orang lain. Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan akan keselamatan diri maupun orang-orang terdekat bisa juga berakibat kesehatan mental terganggu.
Oleh karena itu perlu adanya filter informasi bagi warga masyarkat. Salah satu filter itu saya rasa bisa diakomodasi oleh Kampung Tangguh Semeru. Warga Kampung Tangguh Semeru bisa mengedukasi warga lain sehingga pengetahuan akan pandemi semakin luas. Bagaimana penularan virus, apa yang harus dilakukan ketika keluar rumah, berhubungan dengan orang lain, tindakan preventif apa yang harus kita lakukan.
Kampung Tangguh Semeru Pohkecik

Apabila warga sudah diedukasi atau diberikan informasi seputar virus covid-19 saya rasa akan timbul kesadaran warga untuk mematuhi protokoler kesehatan ala covid-19. Edukasi bisa disampaikan oleh ketua RT atau kepala dusun di lingkup dusun masing-masing dimana ketua RT dan Kepala Dusun termasuk dalam relawan Kampung Tangguh Semeru.
Kata kuncinya adalah pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang pandemi sehingga timbul kepedulian masing-masing warga.

Solidaritas dan Gotong Royong

Pada masa pandemi covid-19 ini solidaritas dan gotong royong sedang diuji. Apakah masih ada kepedulian warga terhadap warga lainnya, apakah masih ada secuil rasa kemanusiaan pada setiap warga.

Kampung Tangguh Semeru menjadi salah satu trigger menumbuhkan kembali solidaritas antar warga dan nilai gotong royong.

Di Kampung Tangguh Semeru Desa Pohkecik tersedia Lumbung Pangan swadaya dari warga dengan maksud untuk digunakan warga lain yang membutuhkan saat pandemi. Kita tahu efek dari pandemi dari segi ekonomi sangat besar. Orang kehilangan penghasilan sehingga bila ada lumbung pangan bisa terbantu untuk mencukupi kebutuhan pangan.

Selain itu ada bagi-bagi sayur gratis bagi warga yang terdampak. Sayuran ini juga dari warga yang tergerak hatinya untuk membantu sesama. Kalau butuh bahan bumbu bisa ambil cabai dikebun holtikulutara, kalau butuh lauk lele ada kolam lele kampung tangguh semeru. Kalau kehilangan pekerjaan ada umkm tangguh yang siap menampung untuk sekedar mendapatkan penghasilan. Dan semua ini inisiatif dari warga yang tergerak hatinya untuk membantu sesama.

Kami ingat ketika ada salah satu warga yang dinyatakan positif covid-19 warga sekitar menguatkan mental, meberi dukungan moral dan saling menguatkan. Warga bahu membahu mengupayakan kesembuhan. Dengan mobil siaga Kampung Tangguh Semeru untuk dirujuk ke RSUD Mojosari untuk diupayakan pengobatan. Mobil tersebut milik warga yang dengan sukarela digunakan bagi siapa saja yang membutuhkan tanpa dipungut biaya. Sampai saat ini warga dinyatakan sembuh berkat solidaritas dan gotong royong Kampung Tangguh Semeru sehingga kita memang tangguh dan mental sudah teruji.

Saya rasa inovasi lain masih bisa dikembangkan agar Kampung Tangguh Semeru bisa lebih berguna bagi warga. Akhir kata Kampung Tangguh Semeru Lahirkan Ketahanan Mental – Solidaritas dan Gotong Royong dan semoga nilai yang dilahirkan ini tetap konsisten dan melekat terus.