Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam dongeng – dongeng yang diwariskan secara turun – temurun dari mulut kemulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat – tempat tertentu yang dianggap keramat.

Desa Pohkecik juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari desa ini yang akan kami tuangkan dalam tulisan dibawah ini.

Pada jaman Belanda kurang lebih tahun 1800 di depan Kecamatan Dlanggu ( Onderan ) ada pohon yang sangat besar sekali yaitu Pohkecik (Poh = Mangga, Kecik = isinya sawo). Di situ dibuat tempat berteduh tengkulak-tengkulak ( bakul ) dari desa-desa lain untuk beristitahat di Pohon Pohkecik yang besar tersebut. Sehingga pada waktu itu yang babat alas di dusun itu dengan rido yang maha kuasa memberi nama Desa Pohkecik.

Pada Masa Penjajahan Belanda, Desa Pohkecik terdiri dari tiga Dusun yaitu Dusun Jenggot, Dusun Pohkecik, Dusun Kesamben. Masa Pemerintahan Desa pertama yaitu pada tahun 1920 yang di pimpin oleh Bapak Sriban sebagai kepala desa. Pada perkembangannya, ketiga dusun tersebut (Jenggot, Pohkecik, Kesamben) di jadikan menjadikan satu yaitu Dusun Pohkecik sampai sekarang ini.

Sejarah Pemerintahan Desa Pohkecik

Pada jaman masa penjajahan Pemerintah Kolonial Belanda Desa Pohkecik  berbentuk Kelurahan yang di pimpin oleh Lurah yang membawahi 4  Dukuhan  yaitu :
1. Dukuh Pohkecik;
2. Dukuh Kasiyan;
3. Dukuh Jangkang;
4. Dukuh Jabaran.

Tiap Dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun yang membawahi RT / RW yang dibatu oleh Bayan, Kamituwo serta beberapa lembaga lain dan juga Jaga Baya sebagai penanggung jawab keamanan, Jaga Waluyo sebagai penaggung jawab kesehatan dan Jaga Tirta yang bertugas mengurus pengairan untuk irigasi pertanian. Mereka semua  menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. Sebagai imbalan dari pelayanan mereka masyarakat menyediakan lahan sawah untuk diberikan kepada mereka ( Bengkok ).

Namun pada jaman Orde Baru banyak mengalami perubahan, Desa Pohkecik yang semula berbentuk kelurahan menjadi bentuk desa dan dukuhan menjadi dusun. Seiring dengan  perkembangan jaman, Desa Pohkecik melaksanakan segala bentuk penyempurnaan dalam pemerintahan sesuai aturan dari pemerintahan dalam jenjang yang lebih tinggi. Kepala Desa di Pohkecik  membawahi Kepala dusun dan Sekretaris Desa. Kepala Dusun membawahi RT /RW dan Sekretaris Desa membawahi Kaur Umum, Pemerintahan, Pembangunan, Kesra dan juga Keuangan sebagai imbalan yang di berikan masih tetap berupa tanah Bengkok.

Berkembangnya sebuah sistim pemerintahan yang saat ini masuk pada jaman Reformasi Desa Pohkecik tak ketinggalan pula untuk merubah dan berbenah diri dalam pemerintah desa sesuai dengan perkembangan yang ada. Pada tahun 2000 dikeluarkan sebuah peraturan baru yang berupa perda tentang pembentukan lembaga desa yang bernama BPD. Lembaga desa yang bernama LKMD juga diganti namanya LMD. Kapan mulai berdirinya atau adanya Pemerintahan Desa Pohkecik tidak diketahui dengan jelas karena nara sumber yang dapat menceritakan awal mula Desa Pohkecik sudah tidak ada.

Kepala Desa Pohkecik Dari Waktu ke Waktu

Desa Pohkecik di Pimpin Oleh Kepala Desa sebagai berikut :
1. Tahun 1938 – 1974 Bapak IMAM MUDJENI
2. Tahun 1975 – 1989 Bapak H. SOEWARDO
3. Tahun 1989 – 1999 Bapak H. IMAM SOFI’I
4. Tahun 1999 – 2007 Bapak TONY WALUYO, S.E
5. Tahun 2008 – 2020 Bapak H. MOKHAMAD BAIDOWI
6. 25 November 2020 – 25 Mei 2021 Pj. Bapak JOKO SUSANTO, S. Tr. Kes
7. Tahun 2021 – 2024 Bapak SIGIT ISTI DARMO, S.Pd